>
>
For Your Podcast , Ngobrol Santai Seputar Kanker Serviks

Berita

For Your Podcast , Ngobrol Santai Seputar Kanker Serviks

SEMARANG – Dinas Kesehatan Kota Semarang kembali meluncurkan program baru yaitu FYP (For Your Podacast) pada Rabu, 25/06/2025. Bekerja sama dengan Biofarma melalui @sadarkankerserviks dan Imelda.fm, FYP kali ini mengangkat tema “Lindungi Generasi, Cegah Kanker Serviks Sejak Dini”. Dengan menghadirkan Narasumber dr. Irwin Lamtota Lumbanraja, M.Ked(OG), Sp.OG (Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi) dan Dr.dr. Moch Abdul Hakam, Sp.PD.FINASIM (Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang), FYP disiarkan melalui radio Imelda.fm, live Instagram dan youtube Dinas Kesehatan Kota Semarang, serta live Instagram @sadarkankerserviks.

Kanker serviks atau kanker leher rahim dikenal sebagai salah satu "silent killer" bagi perempuan. Julukan ini bukan tanpa alasan. Kanker serviks sering berkembang tanpa gejala pada tahap awal, dan ketika gejala muncul, sering kali penyakit ini sudah berada pada stadium lanjut. Hal inilah yang membuat banyak perempuan tidak menyadari bahwa mereka mengidap kanker serviks hingga kondisinya menjadi serius.

Kanker serviks adalah kanker yang tumbuh pada leher rahim (serviks), yaitu bagian bawah rahim yang menghubungkan rahim dan vagina. Penyebab utama kanker serviks adalah infeksi Human Papillomavirus (HPV), terutama tipe 16 dan 18. Virus ini bisa menular melalui hubungan seksual dan dapat menetap dalam tubuh selama bertahun-tahun tanpa disadari.

Mengapa Disebut Silent Killer?

  1. Tanpa Gejala Dini:
    Pada tahap awal, kanker serviks sering tidak menimbulkan gejala apa pun. Inilah yang membuat perempuan merasa sehat padahal sel kanker sedang berkembang.
  2. Gejala yang Diabaikan:
    Bila muncul gejala seperti keputihan berbau, perdarahan setelah berhubungan seksual, nyeri panggul, atau perdarahan di luar siklus haid, sering kali dianggap biasa dan tidak segera diperiksakan.
  3. Sering Terdiagnosis Terlambat:
    Karena gejalanya samar, banyak kasus baru terdeteksi ketika kanker sudah mencapai stadium lanjut, yang membuat pengobatan menjadi lebih sulit dan tingkat kesembuhannya menurun.

Siapa yang Berisiko?

  • Perempuan yang aktif secara seksual di usia muda.
  • Memiliki banyak pasangan seksual atau pasangan yang sering berganti pasangan.
  • Tidak pernah melakukan skrining (Pap smear atau IVA test).
  • Merokok atau memiliki sistem imun lemah.

Pencegahan dan Deteksi Dini: Kunci Utama!

  1. Vaksinasi HPV:
    Vaksin HPV sangat efektif untuk mencegah infeksi virus penyebab kanker serviks. Vaksin ini paling ideal diberikan pada anak perempuan usia 9–14 tahun, sebelum aktif secara seksual.
  2. Skrining Rutin:
    Pemeriksaan Pap smear atau IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat) sangat penting dilakukan secara rutin, terutama bagi perempuan yang sudah menikah atau aktif secara seksual. Deteksi dini dapat menyelamatkan nyawa.
  3. Edukasi Seksual yang Benar:
    Pemahaman tentang hubungan seksual yang aman, pentingnya setia pada satu pasangan, dan penggunaan kondom juga membantu menurunkan risiko penularan HPV.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera periksakan diri ke dokter jika mengalami:

  • Perdarahan di luar jadwal haid.
  • Perdarahan setelah berhubungan intim.
  • Nyeri panggul yang tidak biasa.
  • Keputihan yang tidak normal (berbau atau bercampur darah).

Kanker serviks adalah penyakit yang bisa dicegah dan bisa disembuhkan jika terdeteksi sejak dini. Sayangnya, banyak perempuan masih belum menyadari bahaya penyakit ini karena gejalanya yang tersembunyi. Karena itu, mari kenali, cegah, dan deteksi kanker serviks lebih awal. Edukasi diri dan orang terdekat agar tidak ada lagi korban akibat silent killer ini.

#CegahKankerServiks #DeteksiDiniSelamatkanNyawa #HPVVaksin #PerempuanSehat