Setiap hari, ribuan kasus kegawatdaruratan medis terjadi di ruang publik, di jalan, kantor, rumah, atau tempat ibadah. Salah satu kondisi yang paling mengancam nyawa adalah henti jantung mendadak, di mana seseorang bisa kehilangan kesadaran dan berhenti bernapas tanpa tanda-tanda sebelumnya. Dalam kondisi ini pertolongan pertama yang cepat dan tepat sangat dibutuhkan. Inilah mengapa penting bagi masyarakat untuk memahami dan menguasai Bantuan Hidup Dasar (BHD).
Bantuan Hidup Dasar (BHD) adalah serangkaian tindakan awal yang dilakukan untuk mempertahankan fungsi pernafasan dan sirkulasi darah pada korban henti napas atau henti jantung sebelum tenaga medis profesional tiba. Tujuan utama BHD adalah menjaga agar darah tetap mengalir ke otak dan organ vital lainnya, karena setiap detik tanpa oksigen dapat menyebabkan kerusakan permanen. Menariknya, BHD dapat dilakukan oleh siapa saja tidak harus tenaga medis asal tahu prosedurnya.
Adapun langkah langkah yang harus kita ketahui yaitu :
Sebelum menolong, pastikan Anda
2. Cek Kesadaran dan Nafas
3. Jika Tidak Ada Respons, Minta Pertolongan
4. Lakukan Pijat Jantung (30x)
5. Gunakan AED Jika Tersedia
6. Ulangi Hingga Bantuan Medis Tiba
BHD bukan hanya soal teknis, tetapi juga mental. Bertindak cepat dan tenang di tengah situasi darurat adalah keterampilan yang bisa dilatih. Oleh karena itu, berbagai pihak saat ini mendorong masyarakat untuk mengikuti pelatihan BHD, baik secara langsung maupun online. Pemahaman dan penguasaan BHD sangat diperlukan oleh masyarakat, agar dapat memberikan respons cepat dan tepat dalam situasi darurat.
Kota Semarang kini ada Inovasi tentang Bantuan Hidup Dasar
Program inovasi Galaksi Bimasakti dari Dinas Kesehatan Kota Semarang adalah gerakan yang melibatkan masyarakat untuk siap memberikan pertolongan pertama saat keadaan darurat, agar korban dapat segera ditangani dan selamat. Program ini sudah berjalan sejak 2017 dan masih aktif hingga sekarang. Peserta dari berbagai kalangan, seperti kader kesehatan, mahasiswa, tukang ojek, dan satpam, diberi pelatihan langsung tentang cara memberikan pertolongan pertama, termasuk teknik CPR, memeriksa pernapasan korban, dan menggunakan AED. Selain teori, para peserta juga melakukan praktik langsung supaya lebih siap menghadapi situasi darurat.
Bagaimana Dampaknya?
Pelatihan program inovasi Galaksi Bimasakti di masyarakat, seperti yang dilakukan di Kota Semarang, terbukti memberikan dampak positif yang signifikan. Penelitian menunjukkan bahwa mendapatkan pelatihan, pengetahuan dan keterampilan BHD peserta meningkat secara nyata, sehingga mereka lebih siap dan mampu memberikan pertolongan pertama saat terjadi keadaan darurat seperti henti jantung. Keberhasilan pertolongan hidup dasar sangat bergantung pada kecepatan tindakan, sehingga inovasi Galaksi Bimasakti ini sangat penting untuk meningkatkan peluang keselamatan korban. Dengan semakin banyak warga yang terlatih, kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap keadaan darurat meningkat, yang berkontribusi pada penanganan cepat dan penyelamatan nyawa lebih efektif.
Apa saja Tantangannya?
Beberapa tantangan yang perlu diperhatikan. Salah satu kendala utama adalah masih ada sebagian orang yang kurang menyadari pentingnya pelatihan BHD karena merasa kejadian darurat mungkin tidak akan menimpa mereka. Tantangan lain adalah keterbatasan sumber daya dan biaya dalam inovasi Galaksi Bimsakti yang berkualitas dan mudah diakses oleh semua kalangan, terutama di daerah terpencil. Selain itu, pelatihan inovasi Galaksi Bimasakti harus dilakukan secara berkelanjutan agar pengetahuan dan keterampilan peserta tetap terjaga. Faktor usia peserta juga dapat memengaruhi kemampuan fisik dalam melakukan tindakan seperti kompresi dada. Oleh karena itu, kolaborasi antara pemerintah, organisasi kesehatan, dan komunitas sangat penting untuk mengatasi tantangan ini dengan menyediakan pelatihan yang terjangkau, mudah diakses, dan efektif bagi seluruh lapisan masyarakat.
Melalui pelatihan BHD dalam inovasi Galaksi Bimasakti, Semarang menunjukkan langkah nyata untuk membentuk kota yang lebih tanggap, aman, dan peduli. Dengan membekali diri dengan pengetahuan dan keterampilan Bantuan Hidup Dasar, setiap orang dapat menjadi pahlawan bagi sesama di saat yang paling dibutuhkan.