SEMARANG - Pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan merupakan langkah penting dalam menjamin pertumbuhan dan perkembangan optimal bayi. ASI mengandung semua zat gizi yang dibutuhkan bayi dan juga memberikan perlindungan imunologis terhadap berbagai penyakit. Namun, cakupan ASI eksklusif di Indonesia masih belum mencapai target nasional, dengan berbagai faktor seperti kurangnya pengetahuan ibu, pengaruh budaya, dukungan keluarga yang minim, serta informasi yang keliru tentang pemberian makanan tambahan.
Kelas Ibu Balita merupakan salah satu upaya strategis pemerintah dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu dalam merawat dan mendidik anak usia balita. Dalam kelas ini, ibu-ibu diberikan informasi dan edukasi yang komprehensif mengenai berbagai aspek kesehatan balita, termasuk pentingnya pemberian ASI eksklusif. Melalui interaksi langsung, diskusi kelompok, dan bimbingan tenaga kesehatan, diharapkan ibu dapat lebih percaya diri dalam memberikan ASI eksklusif serta mampu mengatasi tantangan yang mungkin timbul selama proses menyusui.
Pada Selasa, 29 April 2025 telah dilaksanakan kelas ibu balita yang berlokasi di Puskesmas Kedungmundu, dengan sasaran ibu ibu yang memiliki bayi dibawah usia 6 (enam) bulan dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan praktek ibu dalam pemenuhan ASI Eksklusif untuk buah hatinya. Narasumber dr. Lilia Dewiyanti, Sp.A.,MSi.Med dari IDAI Jateng dijelaskan mengenai ASI Eksklusif, apa manfaatnya, posisi dan pelekatan yang benar dan cara menyimpan stok ASI.
Air Susu Ibu (ASI) merupakan satu-satunya nutrisi yang tepat untuk bayi karena mengandung semua zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Menyusui dimulai segera setelah bayi lahir kemudian diberikan secara eksklusif selama enam bulan, dan dilanjutkan hingga dua tahun atau lebih. Pemberian ASI eksklusif juga merupakan salah satu cara dalam pencegahan stunting di 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).