SEMARANG - Senin, 06 Januari 2025, Dinas Kesehatan Kota Semarang melalui Seksi Tular Vektor dan Zoonosis (P2TVZ) bekerjasama dengan Puskesmas Labdosari dan Bidokes Polda Jawa Tengah mengadakan skriing malaria terhadap Bintara remaja Polda Papua bertempat di Brimob Simongan.
Kegiatan ini dilaksanakan sebagai tindak lanjut surat No. 000/12397 tentang skrining malaria pada polisi asal papua daei Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, dengan tujuan untuk mencegah dan mengendalikan penyakit malaria, serta mengantisipasi potensi munculnya kasus lokal (indigenus) di Kota Semarang.
Malaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat menyababkan kematian terutama pada kelompok resiko tinggi yaitu bayi, anak balita, ibu hamil dan populasi migran.
Pada tahun 2024, jumlah kasus malaria impor di Kota Semarang sebanyak 63 kasus. Kota Semarang merupakan kota besar dengan jumlah kedatangan dari luar kota yang cukup tinggi. Pengendalian malaria dilakukan secara komprehensif dengan upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Hal ini bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian serta mencegah kejadian luar biasa (KLB). Hal ini juga merupakan salah satu upaya untuk mempertahankan predikat Kota Semarang sebagai daerah eliminasi malaria.
Sebanyak 157 Bintara remaja Polda Papua menjalani proses skrining yang meliputi tes RDT (Rapid Diagnostik Test), pemeriksaan ini memiliki tujuan untuk memastikan tidak adanya parasite malaria pada individu yang diperiksa.
Hasil pemeriksaan ditemukan 3 orang positif Plasmodium Vivax. Terhadap 3 orang tersebut dilakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) dengan hasil ketiganya adalah ketegori kambuh (Relaps). Tindak lanjut dari kegiatan tersebut dilakukan pengobatan kepada Bintara yang positif. Pengobatan kepada Bintara yang positif akan dilakukan follow-up pada hari ke-3 dan ke-28 setelah pengobatan dilakukan.
Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen Dinas Kesehatan Kota Semarang dalam menjaga kesehatan masyarakat serta mencegah penyebaran penyakit menular di wilayah Kota Semarang. Dengan sinergi antara Dinas Kesehatan, Puskesmas dan Bidokes Polda Jawa Tengah, diharapkan upaya penegahan dan pengendalian penyakit malaria dapat mencegah terjadinya penularan penyakit malaria di Kota Semarang.
Mari kota bersama-sama mempertahankan predikat eliminasi malaria di Kota Semarang dengan maningkatkan pemeriksaan pada populasi berisiko.