SEMARANG - Penyakit tular Vektor dan Zoonotik merupakan penyakit menular melalui Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit; antara lain malaria, demam berdarah, filariasis (kaki gajah), chikungunya, japanese encephalitis (radang otak), rabies (gila anjing), leptospirosis, pes, dan schistosomiasis (demam keong), dll. Penyakit tersebut hingga kini masih menjadi masalah kesehatan, karena sifatnya yang berpotensi KLB sehingga berdampak kerugian baik material dan non material bagi masyarakat. Di Kota Semarang sendiri terdapat Infeksi dengue dan Leptospirosis yang merupakan penyakit endemis. Kasus penyakit tular vektor dan zoonotic seringkali mengalami pengingkatan pada saat musim penghujan.
Sebagai upaya pemenuhan layanan kesehatan, saat ini di Kota Semarang telah berdiri rumah sakit baru yaitu RSUD Mijen. Sebagai Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL), Rumah Sakit Mijen diharuskan untuk mampu memberikan tatalaksana hingga pelaporan yang tepat dalam penanganan kasus penyakit tular vektor dan zoonotic. Penyakit yang rata – rata bersifat akut ini, seringkali berdampak kematian pada pasien apabila tidak terdeteksi secara dini.
Oleh karena itu, sebagai bentuk pengenalan terhadap pengelolaan program dan koordinasi, maka bidang P2P seksi P2TVZ mengadakan kegiatan Bimbingan Teknis atau In House Training kepada RSUD Mijen. Kegiatan ini bertujuan untuk berbagi informasi mengenai tata laksana kasus P2TVZ beserta system pelaporan yang ada di dalamnya. Kegiatan yang juga dihadiri oleh Direktur RSUD Mijen (dr. Kurnia Rizqa Akbar) tersebut diikuti oleh tenaga kesehatan RSUD Mijen antara lain dokter, perawat, ATLM, dan Rekam Medik. Dengan diadakannya kegiatan ini diharapkan RSUD Mijen mampu meberikan penanganan dan tatalaksana yang tepat dan sesuai standar, sehingga setiap pasien dengan diagnos penyakit tular vektor dan zoonotik segera sehat seperti sediakala.