>
>
Berhasil di Empat Kecamatan, Wingko Semarang Akan Diperluas di Dua Belas Kecamatan Lainnya

Kegiatan

Berhasil di Empat Kecamatan, Wingko Semarang Akan Diperluas di Dua Belas Kecamatan Lainnya

SEMARANG - Kamis-Jumat, 07-08 Agustus 2024 telah dilaksanakan On The Job Training (OJT) implementasi Teknologi Nyamuk Aedes Aegypti ber-Wolbachia tingkat Kecamatan di Kota Semarang. Kegiatan ini difasilitasi oleh Kementerian Kesehatan di Hotel Noormans dengan mengundang 28 petugas epidemiolog Puskesmas dan 37 Ketua TP PKK Kelurahan yang akan menjadi target perluasan area Wingko Semarang (Wolbachia Ing Kota Semarang). Kegiatan ini bertujuan dalam rangka penguatan sosialisasi dan penggalangan komitmen pengendalian dengue tingkat kecamatan/kelurahan di Kota Semarang bersama Stakeholder, PKK Kota Semarang, Dinas Kesehatan Kota Semarang.

Proses implementasi wolbachia tahap awal di Kota Semarang sendiri dimulai pada Launching Wingko Semarang oleh Menteri Kesehatan, Bapak Budi Gunadi Sadikin di halaman Kecamatan Tembalang pada  Selasa, 30 Mei 2023. Di Kecamatan Tembalang sendiri telah terpasang ember sebanyak 3.696 ember yang dititipkan kepada OTA sejak 8 September 2023 dibantu oleh 156 kader coordinator RW dan kader FKK. Kecamatan Tembalang berhasil mendapatkan presentase sebaran wolbachia sebesar 46%.   Kecamatan terimplementasi wolbachia kedua adalah Kecamatan Banyumanik dengan 3.315 ember dan dirilis pada tanggal 23 Oktober 2023. Banyumanik mendapatkan presentase sebaran wolbachia sebesar 50% Kecamatan Gunungpati berhasil mendapatkan presentase 61,88% serta penarikan ember pada tanggal 09 Juli 2024. Sedangkan Kecamatan Mijen telah memperoleh hasil sebaran nyamuk ber-wolbachia sebesar 64%.

Teknologi wolbachia di Kota Semarang sendiri akan diperluas di 12 Kecamatan. Diantaranya adalah Kecamatan Semarang Selatan di Kelurahan Barusari dan Lamper Tengah, Kecamatan Genuk di Kelurahan Genuksari, Banjardowo, Bangetayu Kulon dan Sembungharjo, Kecamatan Pedurungan di Kelurahan Tlogosari Kulon, Muktiharjo Kidul, Palebon, Pedurungan Lor, Plamongansari, dan Pedurungan Kidul, di Kecamatan Semarang Tengah di Kelurahan Brumbungan dan Pendrikan Lor, di Kecamatan Semarang Utara di Kelurahan Bandarharjo, Tanjungmas, Bulu Lord an Panggung Kidul, Kecamatan Semarang Timur di Kelurahan Rejosari, Bugangan dan Kemijen, Kecamatan Gajahmungkur di Kelurahan Gajahmungkur, Kecamatan Candisari di Kelurahan Jomblang dan Tegalsari, Kecamatan Gayamsari di Kelurahan Gayamsari dan Pandean Lamper, Kecamatan Semarang Barat di Kelurahan Gisikdrono, Kembangarum, Krobokan dan Ngemplak Simongan, Kecamatan Ngaliyan di Kelurahan Wonosari, Purwoyoso, Ngaliyan dan Beringin, serta di Kecamatan Tugu di Kelurahan Mangkang Kulon dan Tugu Rejo.

Pemilihan 37 Kelurahan tersebut berdasarkan kasus infeksi dengue terbanyak tiga tahun berturut-turut, kepadatan penduduk serta tingkat penerimaan masyarakat dari teknologi baru yang sangat baik. Sebelumnya, telah dilakukan koordinasi yang berkesinambungan antara Dinas Kesehatan Kota Semarang dengan Kecamatan, Jajaran Lurah, Ketua FKK Kecamatan dan Kelurahan wilayah perluasan, serta sosialisasi yang massif oleh Dinas Kesehatan Kota Semarang, 28 Puskesmas dan Koordinator Lapangan Wingko Semarang sampai tingkat Kelurahan, RW dan RT bahkan door to door kepada calon Orang Tua Asuh Nyamuk.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Dr.dr.Mochamad Abdul hakam, Sp.PD, Finasim menyampaikan apresiasi sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah terlibat dalam terlaksananya implementasi Wingko Semarang. Beliau menyampaikan dengan adanya Teknologi Wolbachia, masyarakat tetap harus melaksanakan PJN/PSN 3M plus karena teknologi ini merupakan teknologi pelengkap. “Dampaknya pun tidak bisa kita rasakan manfaatnya saat ini, kita tunggu minimal satu tahun setelah penarikan ember, mudah-mudahan bisa menurunkan kasus DBD di Kota Semarang. Tapi tetap PJN minimal 2 kali seminggu tetap harus dilaksanakan” ujarnya.

Selama dua hari proses On The Job Training, telah dilakukan pemaparan situasi terkini DBD Kota Semarang oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Bapak Dr.dr.Mochamad Abdul Hakam,SpPD, Finasim. Materi kedua tentang Progres dari Wingko Semarang di 4 Kecamatan oleh Kepala Bidang P2P, Bapak Dani Miarso, SKM . materi ketia terkait Alur distribusi dan persiapan teknis perluasan wolbachia oleh Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Materi Keempat terkait peran stake holder BBLKM Yogyakarta dalam perluasan wolbachia. Dan Materi terakhir tentang Persiapan Rilis Wingko Semarang di 37 Kelurahan oleh Sub Koordinator P2TVZ, ibu Haryati, M.Kes.