Semarang -Pemerintah Kota Semarang terus menunjukkan komitmennya untuk mengentaskan persoalan stunting. Selasa (19/9) berkolaborasi bersama para pengusaha, Walikota Semarang yang biasa disapa Mba Ita meluncurkan program CEMPAKA (Cegah Stunting Bersama Pengusaha di Kota Semarang). Menurutnya, program tersebut akan melengkapi program pengentasan stunting yang sudah ada sebelumnya. Program-program yang dimaksud tersebut antara lain, Rumah Pelita, Melon Mask, Garang Asem, dan program inovasi lainnya.
Program Cempaka sendiri merupakan program kolaborasi dengan berbagai stakeholder yang terdiri dari pemerintah maupun pengusaha khususnya pemilik hotel maupun Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Indonesia (PPJI). Mbak Ita ingin makanan yang berlebih dari hotel bisa diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan. Terlebih lagi, makanan dari hotel pastinya memiliki standar dan nilai gizi yang baik untuk dikonsumsi.
“Kami melakukan kerja sama dengan pengusaha, diantaranya pemilik hotel dan PPJI. Ini memanfaatkan makanan yang berlebih, jadi bukan makanan sisa. Dari pada dibuang atau tidak bermanfaat, bisa diberikan ke masyarakat yang membutuhkan. Karena makanan hotel pasti standarnya bagus. Sehingga dari itu, nanti akan dibagikan oleh Melon Mask (Milenial Gotong Royong Atasi Stunting di Kota Semarang),” ujarnya.
Selain mba Ita dan seluruh jajaran pemkot Kota Semarang, peluncuran CEMPAKA juga dihadiri oleh Kepala BKKBN Pusat Hasto Wardoyo. Kehadirannya tersebut bentuk dukungan sekaligus aprisiasi kepada Pemkot Semarang yang memiliki banyak inovasi dan berkomitmen tinggi dalam pengentasan stunting.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, dr.Hakam angka kasus stunting di Kota Semarang juga terus mengalami penurunan sejak bulan Januari tahun 2023 dari yang semula berjumlah 1386 saat ini data cut off bulan Agustus menjadi 1022. " Insyaallah sesuai arahan bu Walikota, kami dari Dinkes kota semarang terus berkolaborasi dan berupaya dalam menurunkan angka stunting di Kota Semarang." jelasnya.