Kegiatan

NOTIFIKASI PASANGAN UNTUK DETEKSI DINI KASUS HIV BARU DI KOTA SEMARANG

Semarang - Notifikasi pasangan adalah salah satu strategi yang direkomendasikan oleh WHO untuk meningkatkan cakupan tes HIV sebagai upaya meningkatkan penemuan kasus khususnya pada pasangan.

Dalam rangka meningkatkan capaian Standart Pelayanan Minimal (SPM) terkait penyakit menular khususnya HIV/AIDS, Dinas Kesehatan Kota Semarang mengadakan Pertemuan Implementasi Notifikasi Pasangan pada Layanan HIV.

Kegiatan yang diselenggarakan di Hotel Muria ini dihadiri oleh 80 peserta yang terdiri dari Perawat Rumah Sakit, Perawat Balkesmas, Perawat Puskesmas, Penjangkau/Pendamping LSM, dan pegawai Dinas Kesehatan Kota Semarang.

Dr. dr. Mochamad Abdul Hakam, Sp.PD, FINASIM selaku Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang mengawali kegiatan dengan membuka acara sekaligus memberikan sambutan dan arahan untuk peserta.

Berdasarkan hasil pelaksanaan,  Notifikasi pasangan pada pasangan ODHIV menunjukkan positivity rate yang tinggi. Perlu strategi yang berkesinambungan untuk memastikan pasangan ODHIV yang diketahui status HIV nya reaktif untuk patuh pengobatan dan tidak mengalami stigma dan diskriminasi.

 “Notifikasi pasangan dapat dilakukan untuk semua pasangan ODHIV baik ODHIV lama maupun ODHIV baru. Kegiatan Notifikasi pasangan difokuskan pada ODHIV yang baru didiagnosis.” Ujar Dani Miarso, SKM. saat menyampaikan materi.

Pasangan ODHIV yang dimaksud adalah semua pasangan seks ODHIV, dan teman berbagi jarum suntik selama 1 tahun terakhir.” Tambahnya.

Dr. H Anang Budi Utomo,S.Pd., S.Mn., M.Pd. dalam paparannya menyampaikan bahwa masyarakat Kota Semarang diharapkan memiliki asuransi kesehatan minimal BPJS Kesehatan, Faskes (FKTP/FKTRL) yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan agar melakukan Kesehatan dengan baik, Komisi D DPRD Kota Semarang siap mengawal layanan kesehatan berbasis Askes BPJS.

Dengan pendekatan notifkasi pasangan, percepatan strategi Suluh, Temukan - Obati - Pertahankan (STOP) untuk mencapai eliminasi HIV AIDS pada tahun 2030 diharapkan dapat tercapai. Semakin banyak ODHIV yang mengetahui status, mendapatkan pengobatan dan patuh sehingga terjadi penekanan jumlah virus akan mempengaruhi tujuan global yaitu 3 zeroes. 3 Zeroes berarti tidak ada lagi kasus baru, tidak ada lagi kematian karena AIDS dan tidak ada lagi stigma dan diskriminasi.

 

 

Penulis

Dhevy Fajriyatul Umma, S.KM

Info Semarang