Kegiatan

PEMBINAAN CALON JAMAAH HAJI DI KOTA SEMARANG TAHUN 2022

  

Indonesia merupakan negara dengan penduduk beragama Islam terbanyak di dunia. Menurut The Royal Islamic Strategic Studies Centre jumlah penganut agama islam di Indonesia pada tahun 2022 mencapai 231.055.500 penduduk. Karena hal itulah yang menjadikan Indonesia sebagai negara dengan kuota haji terbanyak yaitu 101.051 jemaah.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2016 tentang Istithaah Kesehatan Jemaah Haji pasal 3, jemaah haji diharuskan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan dan menerima pembinaan kesehatan dalam rangka istithaah kesehatan haji. Istithaah kesehatan jemaah haji merupakan kemampuan jemaah haji dari aspek kesehatan yang meliputi fisik dan mental yang terukur dengan pemeriksaan yang dapat dipertanggungjawabkan sehingga jemaah haji dapat menjalankan ibadahnya sesuai tuntunan Agama Islam. Melalui peraturan tersebut, pemerintah berupaya agar jemaah haji Indonesia yang akan berangkat ke tanah suci memiliki kesiapan secara fisik maupun mental, sehingga dapat menjalankan ibadah haji dengan kondisi yang sehat dan dapat berkumpul kembali dengan keluarga di tanah air. Penyelenggaraan pembinaan haji mencakup pemeriksaan kesehatan, aspek pengetahuan, sikap dan perilaku hidup bersih dan sehat sehingga jemaah haji mampu beribadah sesuai dengan kaidah ibadah dan kemampuan fisik.

Upaya pemerintah Indonesia dalam mengupayakan kesehatan jemaah haji tahun 2022, terbukti berhasil karena menurut data Kementerian Keagamaan Republik Indonesia, angka kematian jemaah haji tahun 2022 berada di bawah satu permil atau sekitar 1 kematian per 1.000 jemaah haji sesuai dengan target pemerintah. Diketahui bahwa penyebab jemaah haji Indonesia meninggal didominasi oleh penyakit jantung dan saluran pernapasan.

 

 

Kota Semarang merupakan salah satu kota di Indonesia yang memberangkatkan jemaah haji dengan jumlah yang banyak, yaitu 908 jemaah. Penyakit terbesar yang diderita oleh jemaah haji di Kota Semarang antara lain hipertensi, hiperkolesterol, diabetes mellitus, jantung dan lansia. Kematian jemaah haji sebenarnya bisa ditekan jumlahnya dengan beberapa cara, salah satunya dengan pembinaan haji. Dinas Kesehatan Kota Semarang mengadakan pembinaan untuk calon Jemaah haji. Diyakini apabila kegiatan tersebut berjalan sesuai ketentuan, angka kematian jemaah haji dapat ditekan semaksimal mungkin. Namun, pada kenyataannya di lapangan pelaksanaan kegiatan tersebut dihadapkan dengan berbagai tantangan dan hambatan seperti calon jemaah haji yang datang tidak sesuai dengan jadwal atau mendekati hari keberangkatan haji, jemaah haji yang memiliki faktor risiko tinggi seperti lansia dan orang yang memiliki komorbid/penyakit bawaan, serta pencatatan yang kurang maksimal oleh pihak puskesmas.

Oleh karena itu agar kegiatan pembinaan calon Jemaah haji di Kota Semarang dapat berjalan lancar dan memperoleh hasil yang maksimal, diharapkan kepada seluruh calon Jemaah haji dapat melaksanakan pembinaan sesuai jadwal yang ditentukan, dan jika berhalangan hadir dapat memberikan konfirmasi terlebih dahulu kepada petugas.

 

Penulis : Mutia Galuh Mustikowati, S.Kep, M.Kes