Berita

Semarang Kembali Raih Predikat Kota Sehat

JAKARTA, Kota Semarang kembali memperoleh penghargaan Kota Sehat yaitu Swastisaba Wiwerda, penghargaan bagi kabupaten/kota penyelenggara Kota Sehat Tahun 2017 untuk klasifikasi pembinaan.

Penghargaan tersebut diserahkan Menteri Kesehatan Prof Dr dr Nila F. Moeloek SpM (K) kepada Ketua TP PKK yang juga Ketua Forum Kota Sehat Kota Semarang Tia Hendrar Prihadi di Ruang Sasana Bhakti Praja Kemendagri, Jalan Medan Utara No.7, Jakarta Pusat, Selasa (28/11).

Menkes mengatakan, penyerahan penghargaan ini merupakan puncak dari rangkaian kegiatan yang sudah dimulai sejak bulan Desember 2016. Penilaiannya terdiri dari beberapa tahap; yaitu persiapan, seleksi kabupaten/kota dari hasil verifikasi dokumen, serta verifikasi lapangan.    

Dari 178 kabupaten/kota yang mengirimkan dokumen kota sehat, pada akhirnya tim verifikasi pusat memilih 122 kabupaten kota yang terdiri dari 61 kabupaten/kota sehat untuk klasifikasi pengembangan, 42 kabupaten/kota sehat untuk klasifikasi pembinaan, dan 19 kabupaten/kota sehat untuk klasifikasi pemantapan.

Terdapat 9 tatanan yang menjadi penilaian tim verifikasi Kementerian Kesehatan. Di antaranya, kawasan pemukiman, sarana dan prasarana umum, sarana lalu lintas, tertib dan pelayanan transportasi, kawasan pariwisata, ketahanan pangan dan gizi, masyarakat sehat dan mandiri, kehidupan sosial yang sehat, tatanan pertambangan dan kehutanan.

Tia Hendrar Prihadi menjelaskan bahwa Kota Semarang mengajukan empat tatanan untuk memperoleh penghargaan ini. Yaitu permukiman dan sarana prasarana sehat, sehat mandiri, pariwisata sehat, serta ketahanan pangan dan perbaikan gizi.

Untuk mendukung hal tersebut, Pemerintah Kota Semarang melakukan sejumlah upaya. Di antaranya melalui perencanaan yang mendukung Kota Sehat yaitu memiliki target Kota Sehat di RPJMD, Program SICENTIK (Siswa Cari Jentik), Kampung Tematik menuju Kota Sehat, serta Ambulans Hebat Si Cepat.

Untuk program Sicentik muncul karena kepedulian dalam rangka penanggulangan DBD. Selain itu, papar Tia dalam mewujudkan konsep kota sehat, melalui Forum Kota Sehat serta berkolaborasi dalam pelaksanaan Kampung Tematik dengan tema Kota Sehat.

“Sedangkan Ambulans Hebat Si Cepat ini dilakukan dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan secara komprehensif dan cepat kepada masyarakat yang membutuhkan,” imbuhnya.

Di samping itu, Pemkot juga melakukan kerja sama dengan berbagai lembaga di antaranya melaksanakan MoU dengan perguruan tinggi dan komunitas TB HIV dalam rangka menguatkan kelompok-kelompok masyarakat dalam penguatan Warga Peduli AIDS di Kelurahan Peterongan dan Kelurahan Kalibanteng Kulon.

Upaya lain di antaranya peningkatan kapasitas PKK selaku forum komunikasi tingkat kecamatan dalam pengembangan potensi, workshop dengan kepala Puskesmas dalam rangka monitoring dan penguatan FKK, serta meningkatkan kompetensi kelurahan.

Sarana, prasarana dalam mendukung program ini di antaranya pendampingan fasilitas umum di terminal, pasar, sekolah seperti UKS, bank sampah, program sedekah sampah,green house, fasilitas pemeriksaan kesehatan, dan ruang laktasi.

Ketua Tim Penilai Widayanti Bandia, M.Si menyebutkan bahwa pihaknya bangga dengan apa yang telah dilakukan oleh Kota Semarang.

“Kondisinya saat ini keterlibatan masyarakat dalam pembangunan kota sangatlah besar. Sebagai bukti dalam kategori tatanan sehat mandiri di sejumlah kelurahan di Kota Semarang kerap melakukan aksi donor darah, kegiatan bagi para lansia seperti senam lansia, posyandu lansia, lansia gemar berkebun, pengukuran tekanan darah bahkan permainan anti kepikunan, pemeriksaan ibu hamil, PSN, dan tersedianya rumah baca bagi masyarakat umum,” ujarnya.