Berita

Hypertensi dan Merokok Menjadi Kasus Paling Banyak Ditemukan dalam Evaluasi PIS-PK di Kecamatan Ngaliyan dan Gunungpati

Semarang- DKK Semarang melalui bidang Pelayanan Kesehatan yang memegang program PIS-PK (Program Indonesia Sehat Pendekatan Keluarga), melakukan monitoring dan evaluasi kepada dua kecamatan yakni Ngaliyan dan Gunung Pati pada Senin (23/7). Dalam acara tersebut dihadiri oleh perwakilan dari 2 kecamatan, 26 kelurahan dan 5 puskesmas.

Monitoring dan evaluasi ini akan dilakukan secara bertahap pada setiap kecamatan. Monitoring dan evaluasi ini harus selalu dilakukan agar segala hambatan sekecil apapun dapat diperbaiki sehingga nantinya kualitas implementasi dapat ditingkatkan. Dalam pelaksanaannya masih terdapat beberapa hambatan seperti kesulitan beberapa warga kurang berkenan dikunjungi, anggota keluarga bekerja di luar kota dan aplikasi kadang error juga lamban.

Dari paparan masing-masing puskesmas, prioritas masalah tertinggi adalah hipertensi dan TB yang tidak berobat secara teratur dan juga merokok. Harus dilakukan monitoring secara berkala serta intervensi lanjutan agar mencegah penyakit lain muncul sebagai akibat dari hipertensi, dan merokok.

Program Indonesia Sehat merupakan salah satu program dari Agenda ke-5 Nawa Cita, yaitu Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia. Program ini didukung oleh program sektoral lainnya yaitu Program Indonesia Pintar, Program Indonesia Kerja, dan Program Indonesia Sejahtera. Program Indonesia Sehat selanjutnya menjadi program utama Pembangunan Kesehatan yang kemudian direncanakan pencapaiannya melalui Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019, yang ditetapkan melalui Keputusan Menteri Kesehatan R.I. Nomor HK.02.02/Menkes/52/2015.

Adapun pemangku kepentingan pelaksanaan PIS-PK antara lain Puskesmas, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan Dinas Kesehatan Provinsi. Peran Puskesmas dalam pelaksanaan PIS-PK dilakukan melalui kegiatan melakukan pendataan kesehatan keluarga yang termasuk ke dalam Program Kesehatan Keluarga (Prokesga) oleh Puskesmas; Membuat dan mengelola pangkalan data Puskesmas oleh tenaga pengelola data Puskesmas; Mendapatkan dan menganalisis IKS (indesk Keluarga sehat) tingkat kecamatan; Merumuskan intervensi masalah kesehatan dan menyusun rencana Puskesmas bersama dengan masyarakat; Melaksanakan pembinaan keluarga melalui kunjungan rumah oleh pembina keluarga; Melaksanakan pelayanan profesional (dalam gedung dan luar gedung) oleh tenaga kesehatan; serta Melaksanakan sistem informasi dan pelaporan puskesmas oleh tenaga pengelola data Puskesmas.